SEKILAS INFO
  • 1 tahun yang lalu / Masjid NDP Gelar Tarwih Pertama Ramadan 1444 H   Menyusul penetapan pemerintah bahwa puasa Ramadan 1444 H dimulai pada 23 Maret 2023, Masjid Nursiah Daud Paloh menggelar salat tarawih pertama. Jamaah adalah karyawan dan warga sekitar masjid di dalam komplek Gedung Media Group Network, Kedoya, Jakarta Barat, ini. Bertindak sebagai imam salat isya’ dan tarawih...
  • 2 tahun yang lalu / Dalam menyambut Ramadan 1443 H, DKM Nursiah Daud Paloh mengadakan lomba Vlog, Lomba Kultum, Lomba Adzan, Lomba Tahfidz
  • 3 tahun yang lalu / selamat datang di website Masjid NDP
WAKTU :

74. Al-Muddassir (Orang Yang Berkemul) المدّثّر

Terbit 16 March 2021 | Oleh : ndp | Kategori : Quran
74. Al-Muddassir (Orang Yang Berkemul)    المدّثّر

[[74 ~ AL-MUDDATSTSIR (ORANG YANG BERSELIMUT) Pendahuluan: Makkiyyah, 56 ayat ~ Surat mulia ini mengajak Rasulullah saw. untuk memperingatkan kaumnya, mengagungkan Allah dan meninggalkan segala hal yang tidak pantas dilakukan. Dalam surat ini dibicarakan juga perihal tiupan sangkakala dan azab yang pedih bagi orang-orang kafir. Surat ini mengandung perintah bagi Rasulullah saw. untuk tidak menghiraukan mereka yang menentang segala nikmat Allah. Sebab, orang seperti itu bukan saja menentang, bahkan malah meminta ditambahkan karunia tanpa penghargaan dan rasa syukur sedikit pun. Dijelaskan pula bagaimana cara berfikir orang yang mengingkari al-Qur’ân. Kemudian dituturkan secara terperinci hal ihwal neraka Saqar yang dahsyat dan menakutkan. Disebutkan juga balasan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan maupun kejahatan. Lalu diberitakan tentang hal ihwal golongan kanan yang membungkam mulut para pelaku dosa ketika mereka bertanya kepada para pelaku dosa mengapa mereka berada di neraka Saqar. Surat ini kemudian ditutup dengan pembicaraan tentang al-Qur’ân yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi siapa saja yang menerimanya. Sesungguhnya mereka yang menjadikan al-Qur’ân sebagai pelajaran adalah golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan ampunan.]] Wahai orang yang melipat diri dengan selimut, bangunlah dari tidurmu. Peringatkanlah umat manusia tentang azab Allah yang akan ditimpakan bagi mereka yang tidak beriman. Agungkanlah Tuhanmu dan sucikanlah pakaianmu dari kotoran dengan menggunakan air.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ

Verse 0, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

[[74 ~ AL-MUDDATSTSIR (ORANG YANG BERSELIMUT) Pendahuluan: Makkiyyah, 56 ayat ~ Surat mulia ini mengajak Rasulullah saw. untuk memperingatkan kaumnya, mengagungkan Allah dan meninggalkan segala hal yang tidak pantas dilakukan. Dalam surat ini dibicarakan juga perihal tiupan sangkakala dan azab yang pedih bagi orang-orang kafir. Surat ini mengandung perintah bagi Rasulullah saw. untuk tidak menghiraukan mereka yang menentang segala nikmat Allah. Sebab, orang seperti itu bukan saja menentang, bahkan malah meminta ditambahkan karunia tanpa penghargaan dan rasa syukur sedikit pun. Dijelaskan pula bagaimana cara berfikir orang yang mengingkari al-Qur’ân. Kemudian dituturkan secara terperinci hal ihwal neraka Saqar yang dahsyat dan menakutkan. Disebutkan juga balasan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan maupun kejahatan. Lalu diberitakan tentang hal ihwal golongan kanan yang membungkam mulut para pelaku dosa ketika mereka bertanya kepada para pelaku dosa mengapa mereka berada di neraka Saqar. Surat ini kemudian ditutup dengan pembicaraan tentang al-Qur’ân yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi siapa saja yang menerimanya. Sesungguhnya mereka yang menjadikan al-Qur’ân sebagai pelajaran adalah golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan ampunan.]] Wahai orang yang melipat diri dengan selimut, bangunlah dari tidurmu. Peringatkanlah umat manusia tentang azab Allah yang akan ditimpakan bagi mereka yang tidak beriman. Agungkanlah Tuhanmu dan sucikanlah pakaianmu dari kotoran dengan menggunakan air.

قُمْ فَأَنْذِرْ

Verse 1, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

[[74 ~ AL-MUDDATSTSIR (ORANG YANG BERSELIMUT) Pendahuluan: Makkiyyah, 56 ayat ~ Surat mulia ini mengajak Rasulullah saw. untuk memperingatkan kaumnya, mengagungkan Allah dan meninggalkan segala hal yang tidak pantas dilakukan. Dalam surat ini dibicarakan juga perihal tiupan sangkakala dan azab yang pedih bagi orang-orang kafir. Surat ini mengandung perintah bagi Rasulullah saw. untuk tidak menghiraukan mereka yang menentang segala nikmat Allah. Sebab, orang seperti itu bukan saja menentang, bahkan malah meminta ditambahkan karunia tanpa penghargaan dan rasa syukur sedikit pun. Dijelaskan pula bagaimana cara berfikir orang yang mengingkari al-Qur’ân. Kemudian dituturkan secara terperinci hal ihwal neraka Saqar yang dahsyat dan menakutkan. Disebutkan juga balasan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan maupun kejahatan. Lalu diberitakan tentang hal ihwal golongan kanan yang membungkam mulut para pelaku dosa ketika mereka bertanya kepada para pelaku dosa mengapa mereka berada di neraka Saqar. Surat ini kemudian ditutup dengan pembicaraan tentang al-Qur’ân yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi siapa saja yang menerimanya. Sesungguhnya mereka yang menjadikan al-Qur’ân sebagai pelajaran adalah golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan ampunan.]] Wahai orang yang melipat diri dengan selimut, bangunlah dari tidurmu. Peringatkanlah umat manusia tentang azab Allah yang akan ditimpakan bagi mereka yang tidak beriman. Agungkanlah Tuhanmu dan sucikanlah pakaianmu dari kotoran dengan menggunakan air.

وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ

Verse 2, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

[[74 ~ AL-MUDDATSTSIR (ORANG YANG BERSELIMUT) Pendahuluan: Makkiyyah, 56 ayat ~ Surat mulia ini mengajak Rasulullah saw. untuk memperingatkan kaumnya, mengagungkan Allah dan meninggalkan segala hal yang tidak pantas dilakukan. Dalam surat ini dibicarakan juga perihal tiupan sangkakala dan azab yang pedih bagi orang-orang kafir. Surat ini mengandung perintah bagi Rasulullah saw. untuk tidak menghiraukan mereka yang menentang segala nikmat Allah. Sebab, orang seperti itu bukan saja menentang, bahkan malah meminta ditambahkan karunia tanpa penghargaan dan rasa syukur sedikit pun. Dijelaskan pula bagaimana cara berfikir orang yang mengingkari al-Qur’ân. Kemudian dituturkan secara terperinci hal ihwal neraka Saqar yang dahsyat dan menakutkan. Disebutkan juga balasan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan maupun kejahatan. Lalu diberitakan tentang hal ihwal golongan kanan yang membungkam mulut para pelaku dosa ketika mereka bertanya kepada para pelaku dosa mengapa mereka berada di neraka Saqar. Surat ini kemudian ditutup dengan pembicaraan tentang al-Qur’ân yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi siapa saja yang menerimanya. Sesungguhnya mereka yang menjadikan al-Qur’ân sebagai pelajaran adalah golongan orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan ampunan.]] Wahai orang yang melipat diri dengan selimut, bangunlah dari tidurmu. Peringatkanlah umat manusia tentang azab Allah yang akan ditimpakan bagi mereka yang tidak beriman. Agungkanlah Tuhanmu dan sucikanlah pakaianmu dari kotoran dengan menggunakan air.

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

Verse 3, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Hindarilah siksaan itu. Waspadailah selalu hal-hal yang dapat menjerumuskanmu ke dalam siksaan. Janganlah kamu memberi sesuatu kepada orang lain untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar dari orang tersebut. Untuk mendapatkan rida Tuhanmu, bersabarlah atas segala perintah dan larangan serta segala sesuatu yang berat dan penuh tantangan.

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ

Verse 4, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Hindarilah siksaan itu. Waspadailah selalu hal-hal yang dapat menjerumuskanmu ke dalam siksaan. Janganlah kamu memberi sesuatu kepada orang lain untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar dari orang tersebut. Untuk mendapatkan rida Tuhanmu, bersabarlah atas segala perintah dan larangan serta segala sesuatu yang berat dan penuh tantangan.

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ

Verse 5, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Hindarilah siksaan itu. Waspadailah selalu hal-hal yang dapat menjerumuskanmu ke dalam siksaan. Janganlah kamu memberi sesuatu kepada orang lain untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar dari orang tersebut. Untuk mendapatkan rida Tuhanmu, bersabarlah atas segala perintah dan larangan serta segala sesuatu yang berat dan penuh tantangan.

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ

Verse 6, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Apabila sangkakala ditiupkan, maka saat itu merupakan hari yang sulit bagi orang-orang kafir untuk melarikan diri dari perhitungan dan kedahsyatan-kedahsyatan lainnya yang mereka dapatkan.

فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ

Verse 7, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Apabila sangkakala ditiupkan, maka saat itu merupakan hari yang sulit bagi orang-orang kafir untuk melarikan diri dari perhitungan dan kedahsyatan-kedahsyatan lainnya yang mereka dapatkan.

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ

Verse 8, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Apabila sangkakala ditiupkan, maka saat itu merupakan hari yang sulit bagi orang-orang kafir untuk melarikan diri dari perhitungan dan kedahsyatan-kedahsyatan lainnya yang mereka dapatkan.

عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ

Verse 9, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Biarlah Aku yang akan menindak orang yang telah Aku ciptakan. Sesungguhnya Aku telah memberikan kecukupan baginya dengan harta yang berlimpah dan tak putus-putusnya, serta anak keturunan yang selalu menyertainya. Aku berikan ia kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Tetapi ia tak merasa puas dan memohon kepada-Ku untuk menambah lagi hartanya, keturunannya dan kedudukannya tanpa rasa syukur sedikit pun.

ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا

Verse 10, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Biarlah Aku yang akan menindak orang yang telah Aku ciptakan. Sesungguhnya Aku telah memberikan kecukupan baginya dengan harta yang berlimpah dan tak putus-putusnya, serta anak keturunan yang selalu menyertainya. Aku berikan ia kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Tetapi ia tak merasa puas dan memohon kepada-Ku untuk menambah lagi hartanya, keturunannya dan kedudukannya tanpa rasa syukur sedikit pun.

وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا

Verse 11, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Biarlah Aku yang akan menindak orang yang telah Aku ciptakan. Sesungguhnya Aku telah memberikan kecukupan baginya dengan harta yang berlimpah dan tak putus-putusnya, serta anak keturunan yang selalu menyertainya. Aku berikan ia kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Tetapi ia tak merasa puas dan memohon kepada-Ku untuk menambah lagi hartanya, keturunannya dan kedudukannya tanpa rasa syukur sedikit pun.

وَبَنِينَ شُهُودًا

Verse 12, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Biarlah Aku yang akan menindak orang yang telah Aku ciptakan. Sesungguhnya Aku telah memberikan kecukupan baginya dengan harta yang berlimpah dan tak putus-putusnya, serta anak keturunan yang selalu menyertainya. Aku berikan ia kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Tetapi ia tak merasa puas dan memohon kepada-Ku untuk menambah lagi hartanya, keturunannya dan kedudukannya tanpa rasa syukur sedikit pun.

وَمَهَّدْتُ لَهُ تَمْهِيدًا

Verse 13, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Biarlah Aku yang akan menindak orang yang telah Aku ciptakan. Sesungguhnya Aku telah memberikan kecukupan baginya dengan harta yang berlimpah dan tak putus-putusnya, serta anak keturunan yang selalu menyertainya. Aku berikan ia kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Tetapi ia tak merasa puas dan memohon kepada-Ku untuk menambah lagi hartanya, keturunannya dan kedudukannya tanpa rasa syukur sedikit pun.

ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ

Verse 14, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Terjegallah ia dengan ketamakannya. Sesungguhnya ia adalah penentang dan pendusta kebenaran al-Qur’ân. Aku akan jegal ia dengan rintangan dan beban berat yang tidak mungkin dapat dilaluinya.

كَلَّا ۖ إِنَّهُ كَانَ لِآيَاتِنَا عَنِيدًا

Verse 15, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Terjegallah ia dengan ketamakannya. Sesungguhnya ia adalah penentang dan pendusta kebenaran al-Qur’ân. Aku akan jegal ia dengan rintangan dan beban berat yang tidak mungkin dapat dilaluinya.

سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا

Verse 16, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sesungguhnya ia telah memikirkan dan mempersiapkan diri atas segala ucapannya untuk mencela al-Qur’ân. Ia berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari ketetapannya mencela al-Qur’ân. Lalu ia pun berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari persiapannya melakukan pencelaan ini.

إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ

Verse 17, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sesungguhnya ia telah memikirkan dan mempersiapkan diri atas segala ucapannya untuk mencela al-Qur’ân. Ia berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari ketetapannya mencela al-Qur’ân. Lalu ia pun berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari persiapannya melakukan pencelaan ini.

فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ

Verse 18, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sesungguhnya ia telah memikirkan dan mempersiapkan diri atas segala ucapannya untuk mencela al-Qur’ân. Ia berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari ketetapannya mencela al-Qur’ân. Lalu ia pun berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari persiapannya melakukan pencelaan ini.

ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ

Verse 19, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Lalu ia menatapi wajah-wajah manusia. Ia pun mengerutkan wajahnya sehingga tampak semakin suram. Kemudian ia berpaling dari kebenaran dan merasa sombong untuk mengakui kebenaran. Ia pun berkata, “Ini tidak lain hanyalah suatu sihir yang didapatkannya dari orang-orang terdahulu.

ثُمَّ نَظَرَ

Verse 20, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Lalu ia menatapi wajah-wajah manusia. Ia pun mengerutkan wajahnya sehingga tampak semakin suram. Kemudian ia berpaling dari kebenaran dan merasa sombong untuk mengakui kebenaran. Ia pun berkata, “Ini tidak lain hanyalah suatu sihir yang didapatkannya dari orang-orang terdahulu.

ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ

Verse 21, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Lalu ia menatapi wajah-wajah manusia. Ia pun mengerutkan wajahnya sehingga tampak semakin suram. Kemudian ia berpaling dari kebenaran dan merasa sombong untuk mengakui kebenaran. Ia pun berkata, “Ini tidak lain hanyalah suatu sihir yang didapatkannya dari orang-orang terdahulu.

ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ

Verse 22, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Lalu ia menatapi wajah-wajah manusia. Ia pun mengerutkan wajahnya sehingga tampak semakin suram. Kemudian ia berpaling dari kebenaran dan merasa sombong untuk mengakui kebenaran. Ia pun berkata, “Ini tidak lain hanyalah suatu sihir yang didapatkannya dari orang-orang terdahulu.

فَقَالَ إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ

Verse 23, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Ini hanyalah perkataan manusia yang telah diketahui oleh Muhammad, tetapi kemudian dikatakannya dari sisi Allah.”

إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ

Verse 24, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Aku akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam untuk membakarnya. Tahukah kamu, apakah neraka jahanam itu? Neraka jahanam adalah neraka yang tidak membiarkan daging dan tulang tanpa terbakar. Yang akan menghanguskan sampai ke kulit luarnya. Di sana terdapat sembilan belas malaikat yang akan menjaga dan menyiksa penghuninya.

سَأُصْلِيهِ سَقَرَ

Verse 25, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Aku akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam untuk membakarnya. Tahukah kamu, apakah neraka jahanam itu? Neraka jahanam adalah neraka yang tidak membiarkan daging dan tulang tanpa terbakar. Yang akan menghanguskan sampai ke kulit luarnya. Di sana terdapat sembilan belas malaikat yang akan menjaga dan menyiksa penghuninya.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ

Verse 26, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Aku akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam untuk membakarnya. Tahukah kamu, apakah neraka jahanam itu? Neraka jahanam adalah neraka yang tidak membiarkan daging dan tulang tanpa terbakar. Yang akan menghanguskan sampai ke kulit luarnya. Di sana terdapat sembilan belas malaikat yang akan menjaga dan menyiksa penghuninya.

لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ

Verse 27, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Aku akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam untuk membakarnya. Tahukah kamu, apakah neraka jahanam itu? Neraka jahanam adalah neraka yang tidak membiarkan daging dan tulang tanpa terbakar. Yang akan menghanguskan sampai ke kulit luarnya. Di sana terdapat sembilan belas malaikat yang akan menjaga dan menyiksa penghuninya.

لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ

Verse 28, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Aku akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam untuk membakarnya. Tahukah kamu, apakah neraka jahanam itu? Neraka jahanam adalah neraka yang tidak membiarkan daging dan tulang tanpa terbakar. Yang akan menghanguskan sampai ke kulit luarnya. Di sana terdapat sembilan belas malaikat yang akan menjaga dan menyiksa penghuninya.

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ

Verse 29, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Kami tidak menjadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat. Kami pun tidak menjadikan jumlah penjaga neraka sebanyak sembilan belas malaikat melainkan untuk menguji orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi al-Kitab meyakini bahwa apa yang dikatakan al-Qur’ân mengenai penjaga neraka jahanam adalah benar dari sisi Allah sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab suci mereka. Demikian juga, agar para pengikut Muhammad semakin bertambah imannya, dan mereka yang telah diberikan al-Kitab beserta orang-orang Mukmin tidak lagi meragukan kebenaran hal ini. Sebaliknya, orang-orang munafik dan orang-orang kafir akan bertanya-tanya, “Perumpamaan apakah yang Allah inginkan dari jumlah yang aneh ini?” Sesuai dengan kadar kesesatan atau petunjuk seperti disebutkan di atas, Allah akan membuat sesat orang-orang kafir dan memberi petunjuk kepada orang-orang Mukmin. Demikian banyaknya balatentara Allah sehingga tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia yang Mahasuci dan Mahaagung. Neraka Saqar tidak lain hanyalah suatu peringatan kepada manusia dan ancaman yang menakutkan bagi mereka.

وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ

Verse 30, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan.

كَلَّا وَالْقَمَرِ

Verse 31, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan.

وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ

Verse 32, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan.

وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ

Verse 33, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan.

إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ

Verse 34, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebagai penolakan bagi orang yang diancam dengan neraka tapi tidak membuatnya takut dan waspada, Aku bersumpah demi bulan dan demi malam apabila telah berlalu serta demi waktu subuh apabila telah bersinar dan mulai terang, bahwa sesungguhnya neraka Saqar itu benar-benar merupakan salah satu malapetaka terdahsyat yang mengancam dan menakutkan.

نَذِيرًا لِلْبَشَرِ

Verse 35, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebagai suatu peringatan bagi manusia, baik yang ingin berbuat baik maupun tidak.

لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ

Verse 36, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Setiap jiwa akan mendapat balasan dari kejahatan yang diperbuatnya, kecuali golongan muslim yang telah membebaskan diri dengan melakukan ketaatan.

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ

Verse 37, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Setiap jiwa akan mendapat balasan dari kejahatan yang diperbuatnya, kecuali golongan muslim yang telah membebaskan diri dengan melakukan ketaatan.

إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ

Verse 38, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka akan berada di dalam surga yang tidak dapat dibayangkan keindahannya. Ketika itu mereka saling bertanya mengenai nasib buruk para pembuat dosa. Mereka bertanya kepada para pembuat dosa, “Mengapa kalian dimasukkan ke dalam neraka Saqar?”

فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ

Verse 39, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka akan berada di dalam surga yang tidak dapat dibayangkan keindahannya. Ketika itu mereka saling bertanya mengenai nasib buruk para pembuat dosa. Mereka bertanya kepada para pembuat dosa, “Mengapa kalian dimasukkan ke dalam neraka Saqar?”

عَنِ الْمُجْرِمِينَ

Verse 40, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka akan berada di dalam surga yang tidak dapat dibayangkan keindahannya. Ketika itu mereka saling bertanya mengenai nasib buruk para pembuat dosa. Mereka bertanya kepada para pembuat dosa, “Mengapa kalian dimasukkan ke dalam neraka Saqar?”

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ

Verse 41, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak menegakkan salat seperti yang dilakukan kaum muslim. Kami pun tidak memberi makan orang-orang miskin sebagaimana dilakukan kaum muslim. Kami juga selalu membela dan larut bersama orang-orang yang melakukan kebatilan dan kebohongan. Selain itu, kami mendustakan hari perhitungan dan pembalasan sampai saat datangnya kematian kami.”

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

Verse 42, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak menegakkan salat seperti yang dilakukan kaum muslim. Kami pun tidak memberi makan orang-orang miskin sebagaimana dilakukan kaum muslim. Kami juga selalu membela dan larut bersama orang-orang yang melakukan kebatilan dan kebohongan. Selain itu, kami mendustakan hari perhitungan dan pembalasan sampai saat datangnya kematian kami.”

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ

Verse 43, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak menegakkan salat seperti yang dilakukan kaum muslim. Kami pun tidak memberi makan orang-orang miskin sebagaimana dilakukan kaum muslim. Kami juga selalu membela dan larut bersama orang-orang yang melakukan kebatilan dan kebohongan. Selain itu, kami mendustakan hari perhitungan dan pembalasan sampai saat datangnya kematian kami.”

وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ

Verse 44, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak menegakkan salat seperti yang dilakukan kaum muslim. Kami pun tidak memberi makan orang-orang miskin sebagaimana dilakukan kaum muslim. Kami juga selalu membela dan larut bersama orang-orang yang melakukan kebatilan dan kebohongan. Selain itu, kami mendustakan hari perhitungan dan pembalasan sampai saat datangnya kematian kami.”

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ

Verse 45, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak menegakkan salat seperti yang dilakukan kaum muslim. Kami pun tidak memberi makan orang-orang miskin sebagaimana dilakukan kaum muslim. Kami juga selalu membela dan larut bersama orang-orang yang melakukan kebatilan dan kebohongan. Selain itu, kami mendustakan hari perhitungan dan pembalasan sampai saat datangnya kematian kami.”

حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ

Verse 46, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Pertolongan dari mereka yang berhak memberikan syafaat–baik para malaikat, para nabi, maupun orang-orang saleh–tidak dapat menyelamatkan mereka.

فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ

Verse 47, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka pun berpaling dan menolak nasihat al-Qur’ân.

فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ

Verse 48, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka itu bagaikan keledai liar yang melarikan diri dari terkaman pemangsanya.

فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ

Verse 49, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka itu bagaikan keledai liar yang melarikan diri dari terkaman pemangsanya.

فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍ

Verse 50, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Kendatipun demikian, mereka semua berharap akan mendapatkan lembaran-lembaran dari langit yang jelas dan terbuka, yang menegaskan kebenaran Rasulullah saw.

بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِنْهُمْ أَنْ يُؤْتَىٰ صُحُفًا مُنَشَّرَةً

Verse 51, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Tertolaklah mereka dengan segala keinginan mereka. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tidak mewaspadai kedatangan hari akhirat. Sebab itulah mereka senantiasa menolak peringatan dan, dengan berbagai cara, selalu meminta didatangkan bukti-bukti kebenaran.

كَلَّا ۖ بَلْ لَا يَخَافُونَ الْآخِرَةَ

Verse 52, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sungguh al-Qur’ân merupakan suatu peringatan yang jelas dan meyakinkan. Maka, barangsiapa yang ingin menjadikannya sebagai pelajaran dan tidak mengabaikannya, niscaya ia akan mendapatkannya.

كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ

Verse 53, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sungguh al-Qur’ân merupakan suatu peringatan yang jelas dan meyakinkan. Maka, barangsiapa yang ingin menjadikannya sebagai pelajaran dan tidak mengabaikannya, niscaya ia akan mendapatkannya.

كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ

Verse 54, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Mereka tidak akan dapat menjadikannya sebagai pelajaran kecuali dengan kehendak Allah yang harus ditakuti dan berhak memberikan ampunan kepada orang-orang yang bertakwa.

وَمَا يَذْكُرُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ هُوَ أَهْلُ التَّقْوَىٰ وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ

Verse 55, Surah 74 – Al-Muddaththir – سُورَةُ المُدَّثِّرِ

Sebelumnya73. Al-Muzzammil (Orang Yang Berselimut) المزّمّل Sesudahnya75. Al-Qiyamah (Hari Kiamat) القيٰمة

Berita Lainnya