SEKILAS INFO
  • 1 tahun yang lalu / Masjid NDP Gelar Tarwih Pertama Ramadan 1444 H   Menyusul penetapan pemerintah bahwa puasa Ramadan 1444 H dimulai pada 23 Maret 2023, Masjid Nursiah Daud Paloh menggelar salat tarawih pertama. Jamaah adalah karyawan dan warga sekitar masjid di dalam komplek Gedung Media Group Network, Kedoya, Jakarta Barat, ini. Bertindak sebagai imam salat isya’ dan tarawih...
  • 2 tahun yang lalu / Dalam menyambut Ramadan 1443 H, DKM Nursiah Daud Paloh mengadakan lomba Vlog, Lomba Kultum, Lomba Adzan, Lomba Tahfidz
  • 3 tahun yang lalu / selamat datang di website Masjid NDP
WAKTU :

53. An-Najm (Bintang) النجم

Terbit 16 March 2021 | Oleh : ndp | Kategori : Quran
53. An-Najm (Bintang)     النجم

[[53 ~ AN-NAJM (BINTANG) Pendahuluan: Makkiyyah, 62 ayat ~ Sumpah yang terdapat pada permulaan surat ini menunjukkan kejujuran Rasulullah saw. mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan ia sampaikan. Ia tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu itu. Selain itu, sumpah itu juga menunjukkan Rasulullah jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit yang dikenal dengan peristiwa mikraj. Penglihatannya tidak hilang dan tidak pula melampaui batas. Pembicaraan selanjutnya beralih kepada kebodohan akal orang-orang kafir ketika menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri kemudian mereka beri nama sesuai dengan selera mereka sendiri. Kedunguan mereka juga dapat terlihat dari penamaan mereka terhadap malaikat yang mereka sebut sebagai “ber-gender feminin” setelah sebelumnya beranggapan bahwa Allah mempunyai anak perempuan dan mereka sendiri mempunyai anak lak-laki. Surat ini kemudian meminta Rasulullah untuk tidak menoleh kepada mereka dan menyerahkan urusan mereka sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan dan memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang akan memberi balasan buruk kepada orang-orang yang berbuat jahat dan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat baik. Dia mengetahui semua fase penciptaan makhluknya dan bagaimana keadaan mereka. Perintah kepada Rasulullah itu kemudian diikuti dengan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari perhitungan amal perbuatan setiap manusia seperti terdapat pula pada syariat agama-agama sebelum Islam. Kisah tentang lembaran-lembaran suci (shuhuf, shahîfah) Nabi Mûsâ dan Nabi Ibrâhîm juga disinggung dalam surat ini. Ayat-ayat itu semua menunjukkan kemahakuasan Allah dengan bukti-bukti dan tanda-tandanya yang terlihat pada umat-umat terdahulu. Akhirnya surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa al-Qur’ân merupakan salah satu dari sekian banyak pemberi peringatan yang pernah disampaikan sebelumnya agar mereka semua takut kepada hari kiamat yang waktunya sudah semakin dekat. Di penghujung surat ini juga terdapat celaan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari dan melalaikan al-Qur’ân dan lebih memilih menertawakan daripada menangis dan dan merenungi maknanya. Sedang orang-orang Mukmin diminta untuk bersujud dan menyembah Allah yang telah menurunkan al-Qur’ân.]] Demi bintang ketika turun hendak terbenam, Muhammad tidak melenceng dari kebenaran dan tidak menyakini suatu kepalsuan.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ

Verse 0, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

[[53 ~ AN-NAJM (BINTANG) Pendahuluan: Makkiyyah, 62 ayat ~ Sumpah yang terdapat pada permulaan surat ini menunjukkan kejujuran Rasulullah saw. mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan ia sampaikan. Ia tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu itu. Selain itu, sumpah itu juga menunjukkan Rasulullah jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit yang dikenal dengan peristiwa mikraj. Penglihatannya tidak hilang dan tidak pula melampaui batas. Pembicaraan selanjutnya beralih kepada kebodohan akal orang-orang kafir ketika menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri kemudian mereka beri nama sesuai dengan selera mereka sendiri. Kedunguan mereka juga dapat terlihat dari penamaan mereka terhadap malaikat yang mereka sebut sebagai “ber-gender feminin” setelah sebelumnya beranggapan bahwa Allah mempunyai anak perempuan dan mereka sendiri mempunyai anak lak-laki. Surat ini kemudian meminta Rasulullah untuk tidak menoleh kepada mereka dan menyerahkan urusan mereka sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan dan memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang akan memberi balasan buruk kepada orang-orang yang berbuat jahat dan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat baik. Dia mengetahui semua fase penciptaan makhluknya dan bagaimana keadaan mereka. Perintah kepada Rasulullah itu kemudian diikuti dengan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari perhitungan amal perbuatan setiap manusia seperti terdapat pula pada syariat agama-agama sebelum Islam. Kisah tentang lembaran-lembaran suci (shuhuf, shahîfah) Nabi Mûsâ dan Nabi Ibrâhîm juga disinggung dalam surat ini. Ayat-ayat itu semua menunjukkan kemahakuasan Allah dengan bukti-bukti dan tanda-tandanya yang terlihat pada umat-umat terdahulu. Akhirnya surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa al-Qur’ân merupakan salah satu dari sekian banyak pemberi peringatan yang pernah disampaikan sebelumnya agar mereka semua takut kepada hari kiamat yang waktunya sudah semakin dekat. Di penghujung surat ini juga terdapat celaan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari dan melalaikan al-Qur’ân dan lebih memilih menertawakan daripada menangis dan dan merenungi maknanya. Sedang orang-orang Mukmin diminta untuk bersujud dan menyembah Allah yang telah menurunkan al-Qur’ân.]] Demi bintang ketika turun hendak terbenam, Muhammad tidak melenceng dari kebenaran dan tidak menyakini suatu kepalsuan.

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ

Verse 1, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Al-Qur’ân yang diucapkannya itu tidak keluar dari hawa nafsunya.

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

Verse 2, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Al-Qur’ân yang diucapkannya itu tidak lain hanyalah wahyu dari Allah yang diturunkan kepadanya.

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Verse 3, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Yang diajarkan oleh malaikat yang amat kuat.

عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ

Verse 4, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Yang mempunyai pendapat dan akal yang cerdas. Malaikat itu menampakkan diri dalam bentuk aslinya dan berada di tempat yang tinggi di langit yang berhadapan dengan orang yang menengadah kepadanya.

ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ

Verse 5, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Yang mempunyai pendapat dan akal yang cerdas. Malaikat itu menampakkan diri dalam bentuk aslinya dan berada di tempat yang tinggi di langit yang berhadapan dengan orang yang menengadah kepadanya.

وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَىٰ

Verse 6, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Kemudian Jibril mendekat lalu mendekat lagi hingga jaraknya mencapai jarak dua busur bahkan lebih.

وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَىٰ

Verse 7, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Kemudian Jibril mendekat lalu mendekat lagi hingga jaraknya mencapai jarak dua busur bahkan lebih.

فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ

Verse 8, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Lalu Jibril menyampaikan wahyu kepada hamba Allah dan rasul-Nya apa yang Allah telah wahyukan. Wahyu itu merupakan perkara besar yang pengaruhnya amat luas.

فَأَوْحَىٰ إِلَىٰ عَبْدِهِ مَا أَوْحَىٰ

Verse 9, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Hati Muhammad tidak mengingkari apa yang dilihat oleh matanya.

مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ

Verse 10, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian mengingkari Rasulullah sehingga membantah apa yang telah dilihatnya dengan matanya sendiri?

أَفَتُمَارُونَهُ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ

Verse 11, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Muhammad telah melihat Jibril dalam bentuknya yang asli sekali lagi di suatu tempat yang tidak diketahui oleh selain Allah, yaitu sidratulmuntaha (sidrat al-muntahâ). Jibril mengabarkan Muhammad bahwa Allah mempunyai surga tempat tinggal yang penuh dengan karunia yang tak tergambarkan. Pandangan Muhammad tidak berpaling dari apa yang dilihat itu dan tidak melampaui batas perintah untuk melihat.

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ

Verse 12, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Muhammad telah melihat Jibril dalam bentuknya yang asli sekali lagi di suatu tempat yang tidak diketahui oleh selain Allah, yaitu sidratulmuntaha (sidrat al-muntahâ). Jibril mengabarkan Muhammad bahwa Allah mempunyai surga tempat tinggal yang penuh dengan karunia yang tak tergambarkan. Pandangan Muhammad tidak berpaling dari apa yang dilihat itu dan tidak melampaui batas perintah untuk melihat.

عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ

Verse 13, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Muhammad telah melihat Jibril dalam bentuknya yang asli sekali lagi di suatu tempat yang tidak diketahui oleh selain Allah, yaitu sidratulmuntaha (sidrat al-muntahâ). Jibril mengabarkan Muhammad bahwa Allah mempunyai surga tempat tinggal yang penuh dengan karunia yang tak tergambarkan. Pandangan Muhammad tidak berpaling dari apa yang dilihat itu dan tidak melampaui batas perintah untuk melihat.

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ

Verse 14, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Muhammad telah melihat Jibril dalam bentuknya yang asli sekali lagi di suatu tempat yang tidak diketahui oleh selain Allah, yaitu sidratulmuntaha (sidrat al-muntahâ). Jibril mengabarkan Muhammad bahwa Allah mempunyai surga tempat tinggal yang penuh dengan karunia yang tak tergambarkan. Pandangan Muhammad tidak berpaling dari apa yang dilihat itu dan tidak melampaui batas perintah untuk melihat.

إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ

Verse 15, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Muhammad telah melihat Jibril dalam bentuknya yang asli sekali lagi di suatu tempat yang tidak diketahui oleh selain Allah, yaitu sidratulmuntaha (sidrat al-muntahâ). Jibril mengabarkan Muhammad bahwa Allah mempunyai surga tempat tinggal yang penuh dengan karunia yang tak tergambarkan. Pandangan Muhammad tidak berpaling dari apa yang dilihat itu dan tidak melampaui batas perintah untuk melihat.

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ

Verse 16, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Ia benar-benar telah melihat banyak sekali ayat-ayat Allah dan keajaiban-keajaiban yang begitu besar.

لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ

Verse 17, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian mengetahui hal itu sehingga memikirkan Lât, ‘Uzzâ dan, ketiga, Manât yang kalian jadikan tuhan-tuhan sembahan kalian?

أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّىٰ

Verse 18, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian mengetahui hal itu sehingga memikirkan Lât, ‘Uzzâ dan, ketiga, Manât yang kalian jadikan tuhan-tuhan sembahan kalian?

وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَىٰ

Verse 19, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian membagi-bagi, sehingga kalian mengatakan anak laki-laki adalah milik kalian dan anak perempuan adalah milik Allah.

أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنْثَىٰ

Verse 20, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Pembagian itu sungguh merupakan pembagian yang tidak adil, karena kalian telah menjadikan sesuatu yang tidak kalian sukai untuk Allah.

تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَىٰ

Verse 21, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Patung-patung itu tidak lain hanyalah nama yang tak mengandung makna ketuhanan. Kalian dan bapak- bapak kalian memberinya nama sesuai dengan hawa nafsu buruk. Padahal Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun yang menguatkan dugaan kalian itu. Mereka hanya mengikuti hawa nafsu yang menyimpang dari fitrah yang benar. Sesungguhnya telah datang kepada mereka petunjuk dari Tuhan jika mereka mau mengikutinya.

إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَىٰ

Verse 22, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahkan manusia sama sekali tidak mendapatkan syafaat patung-patung tersebut atau keinginan- keinginan lain yang dia cita-citakan. Hanya kepunyaan Allahlah perkara akhirat dan dunia seluruhnya.

أَمْ لِلْإِنْسَانِ مَا تَمَنَّىٰ

Verse 23, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahkan manusia sama sekali tidak mendapatkan syafaat patung-patung tersebut atau keinginan- keinginan lain yang dia cita-citakan. Hanya kepunyaan Allahlah perkara akhirat dan dunia seluruhnya.

إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَىٰ

Verse 24, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Banyak di antara malaikat di langit, meskipun derajatnya tinggi, yang sama sekali tidak dapat memberi syafaat kecuali sesudah mendapat izin dari Allah untuk diberikan kepada orang yang diperkenankan oleh Allah.

۞ وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَىٰ

Verse 25, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat menamakan malaikat dengan nama perempuan. Mereka mengatakan, “Malaikat adalah anak-anak perempuan Allah.”

إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ لَيُسَمُّونَ الْمَلَائِكَةَ تَسْمِيَةَ الْأُنْثَىٰ

Verse 26, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Mereka tidak mempunyai dasar keyakinan apa-apa mengenai ucapannya itu. Mereka hanya mengikuti prasangka-prasangka yang tidak benar. Padahal prasangka itu sama sekali tidak mengandung kebenaran sedikit pun.

وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ ۖ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا

Verse 27, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Oleh karena itu tinggalkanlah orang-orang kafir yang menentang al-Qur’ân dan hanya memikirkan kehidupan dunia itu.

فَأَعْرِضْ عَنْ مَنْ تَوَلَّىٰ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

Verse 28, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Keyakinan dan perbuatan yang mereka ikuti itu adalah batas pengetahuan yang mereka capai. Tuhanmu sungguh lebih mengetahui orang yang memilih kesesatan dan Dia pun lebih mengetahui orang yang menerima petunjuk.

ذَٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِنَ الْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدَىٰ

Verse 29, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Hak mencipta dan mengatur semua makhluk yang ada di langit dan di bumi hanya milik Allah semata. Hal itu adalah agar Dia memberi balasan kepada orang yang sesat atas perbuatan buruknya dan memberi balasan yang baik kepada orang-orang yang mendapat petunjuk dan berbuat baik.

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى

Verse 30, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali dosa-dosa kecil, sebab akan diampuni oleh Allah. Sesungguhnya Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Mengetahui keadaan kalian, ketika Dia menciptakan kalian dari tanah dan ketika kalian masih berupa janin dalam perut ibu pada beberapa fase yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan mengaku suci dengan memuji dan membanggakan diri. Allah lebih tahu orang yang bertakwa yang benar-benar suci karena ketakwaannya itu.

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

Verse 31, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Tidakkah kamu merenung lalu melihat orang yang berpaling dari kebenaran dan memberi sedikit hartanya kemudian tidak mau memberi lagi? Apakah orang itu mempunyai pengetahuan tentang alam gaib, sehingga ia mengetahui apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam membelanjakan harta?

أَفَرَأَيْتَ الَّذِي تَوَلَّىٰ

Verse 32, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Tidakkah kamu merenung lalu melihat orang yang berpaling dari kebenaran dan memberi sedikit hartanya kemudian tidak mau memberi lagi? Apakah orang itu mempunyai pengetahuan tentang alam gaib, sehingga ia mengetahui apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam membelanjakan harta?

وَأَعْطَىٰ قَلِيلًا وَأَكْدَىٰ

Verse 33, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Tidakkah kamu merenung lalu melihat orang yang berpaling dari kebenaran dan memberi sedikit hartanya kemudian tidak mau memberi lagi? Apakah orang itu mempunyai pengetahuan tentang alam gaib, sehingga ia mengetahui apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam membelanjakan harta?

أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَىٰ

Verse 34, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada di dalam lembaran-lembaran Mûsâ dan Ibrâhîm yang telah mencapai puncak kesetiaan dalam menepati janji Allah, bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain?

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَىٰ

Verse 35, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada di dalam lembaran-lembaran Mûsâ dan Ibrâhîm yang telah mencapai puncak kesetiaan dalam menepati janji Allah, bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain?

وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّىٰ

Verse 36, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada di dalam lembaran-lembaran Mûsâ dan Ibrâhîm yang telah mencapai puncak kesetiaan dalam menepati janji Allah, bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain?

أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ

Verse 37, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Juga bahwa seorang manusia tidak memperoleh balasan selain dari apa yang telah diusahakannya.

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Verse 38, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Dan bahwa perbuatannya itu kelak akan diperlihatkan, sehingga ia melihat, pada hari kiamat itu, penghormatan untuk orang yang berbuat baik dan penghinaan untuk orang yang berbuat jahat.

وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ

Verse 39, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Lalu ia akan diberi balasan yang banyak atas perbuatannya.

ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ

Verse 40, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Dan bahwa hanya kepada Tuhan–bukan kepada yang lain–segala sesuatu akan dikembalikan.

وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ

Verse 41, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Juga bahwa hanya Dia yang membuat orang dapat tertawa dan menangis dan menciptakan faktor- faktor penyebabnya.

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ

Verse 42, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahwa hanya Dia yang mematikan dan menghidupkan.

وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا

Verse 43, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahwa Dia menciptakan pasangan–laki-laki dan perempuan, jantan dan betina–pada manusia dan binatang dari air mani yang memancar. (1) Ayat ini menunjukkan kemahakuasaan Allah yang menciptakan pasangan–laki-laki dan perempuan pada manusia dan jantan dan betina pada binatang–dari sperma yang proses pengeluarannya dilakukan bersama oleh laki-laki dan perempuan. Meski kandungan sperma itu begitu halus dan sangat kecil, ia merupakan sumber kehidupan dan penghidupan. Dengan demikian, ayat ini merupakan salah satu bentuk kemukjizatan al-Qur’ân yang sejak dini telah mengungkap suatu fakta sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan, yaitu bahwa di dalam cairan laki-laki terdapat spermatozoa dan di dalam cairan wanita terdapat ovum. Apabila kedua cairan itu bertemu dan menyatu maka akan tejadi pembuahan dan kehamilan

وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ

Verse 44, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahwa Dia menciptakan pasangan–laki-laki dan perempuan, jantan dan betina–pada manusia dan binatang dari air mani yang memancar. (1) Ayat ini menunjukkan kemahakuasaan Allah yang menciptakan pasangan–laki-laki dan perempuan pada manusia dan jantan dan betina pada binatang–dari sperma yang proses pengeluarannya dilakukan bersama oleh laki-laki dan perempuan. Meski kandungan sperma itu begitu halus dan sangat kecil, ia merupakan sumber kehidupan dan penghidupan. Dengan demikian, ayat ini merupakan salah satu bentuk kemukjizatan al-Qur’ân yang sejak dini telah mengungkap suatu fakta sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan, yaitu bahwa di dalam cairan laki-laki terdapat spermatozoa dan di dalam cairan wanita terdapat ovum. Apabila kedua cairan itu bertemu dan menyatu maka akan tejadi pembuahan dan kehamilan

مِنْ نُطْفَةٍ إِذَا تُمْنَىٰ

Verse 45, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahwa Dia menghidupkan kembali manusia setelah mati.

وَأَنَّ عَلَيْهِ النَّشْأَةَ الْأُخْرَىٰ

Verse 46, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahwa Dia memberi kecukupan dan rasa puas dengan apa yang ia peroleh dan simpan.

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ

Verse 47, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Bahwa Dia adalah Pemelihara bintang besar yang disebut Syi’râ (Sirius). (1) Sirius adalah bintang paling terang pada gugusan “Bintang Anjing” (Dog Star) Besar, yang juga merupakan bintang paling terang yang dapat dilihat di langit. Bintang Sirius ini berada di sekitat 18 derajat sebelah selatan garis tengah langit dan dikenal juga dengan nama Dog Star (Bintang Anjing). Nama ini sudah dikenal sejak 3. 000 tahun yang lalu. Dalam bahasa Hiroglif (bahasa Mesir kuno, yaitu pada zaman Fir’aun) ditemukan gambar anjing yang melambangkan bintang ini. Allah secara khusus menyebut bintang Sirius pada ayat ini karena sebagian bangsa Arab pada zaman jahiliah menyembah bintang itu. Demikian pula orang-orang Mesir kuno. Hal itu disebabkan karena munculnya bintang ini dari sebelah timur pada sekitar pertengahan bulan Juli sebelum terbit matahari itu bersamaan dengan masa pasang naik sungai Nil di Mesir bagian tengah yang merupakan peristiwa penting dunia. Peristiwa ini bisa jadi merupakan batas penentuan awal tahun baru karena munculnya Sirius beberapa saat sebelum matahari terbit hanya terjadi sekali dalam satu tahun.

وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَىٰ

Verse 48, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Dan bahwa Dia telah membinasakan kaum ‘Ad pertama, umat Nabi Hûd, dan membinasakan kaum Tsamûd, umat Nabi Shâlih. Tidak ada seorang pun yang tersisa hidup.

وَأَنَّهُ أَهْلَكَ عَادًا الْأُولَىٰ

Verse 49, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Dan bahwa Dia telah membinasakan kaum ‘Ad pertama, umat Nabi Hûd, dan membinasakan kaum Tsamûd, umat Nabi Shâlih. Tidak ada seorang pun yang tersisa hidup.

وَثَمُودَ فَمَا أَبْقَىٰ

Verse 50, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Allah telah membinasakan kaum Nabi Nûh sebelum membinasakan ‘Ad dan Tsamûd. Sesungguhnya kaum Nabi Nûh lebih zalim dan lebih tiran daripada kaum ‘Ad dan Tsamûd.

وَقَوْمَ نُوحٍ مِنْ قَبْلُ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا هُمْ أَظْلَمَ وَأَطْغَىٰ

Verse 51, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Dan negeri-negeri kaum Lûth yang terbalik itu, Dialah yang membaliknya.

وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَىٰ

Verse 52, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Mereka kemudian ditimpa azab yang besar. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu ragukan?

فَغَشَّاهَا مَا غَشَّىٰ

Verse 53, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Mereka kemudian ditimpa azab yang besar. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu ragukan?

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكَ تَتَمَارَىٰ

Verse 54, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Al-Qur’ân ini merupakan pemberi peringatan sejenis peringatan pertama umat-umat terdahulu.

هَٰذَا نَذِيرٌ مِنَ النُّذُرِ الْأُولَىٰ

Verse 55, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Hari kiamat telah dekat. Tidak ada yang mengetahui waktu terjadinya selain Allah.

أَزِفَتِ الْآزِفَةُ

Verse 56, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Hari kiamat telah dekat. Tidak ada yang mengetahui waktu terjadinya selain Allah.

لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ كَاشِفَةٌ

Verse 57, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian mengingkari setiap kebenaran sehingga kalian merasa heran dan mengingkari al-Qur’ân? Lalu kalian tertawa sebagai hinaan dan cemoohan–bukan malah menangis seperti yang dilakukan orang-orang yang yakin–dalam keadaan lengah dan sombong?

أَفَمِنْ هَٰذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ

Verse 58, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian mengingkari setiap kebenaran sehingga kalian merasa heran dan mengingkari al-Qur’ân? Lalu kalian tertawa sebagai hinaan dan cemoohan–bukan malah menangis seperti yang dilakukan orang-orang yang yakin–dalam keadaan lengah dan sombong?

وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ

Verse 59, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Apakah kalian mengingkari setiap kebenaran sehingga kalian merasa heran dan mengingkari al-Qur’ân? Lalu kalian tertawa sebagai hinaan dan cemoohan–bukan malah menangis seperti yang dilakukan orang-orang yang yakin–dalam keadaan lengah dan sombong?

وَأَنْتُمْ سَامِدُونَ

Verse 60, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Maka bersujudlah kepada Allah yang telah menurunkan al-Qur’ân sebagai petunjuk bagi manusia. Dan menyembahlah hanya kepada-Nya.

وَأَنْتُمْ سَامِدُونَ

Verse 61, Surah 53 – An-Najm – سُورَةُ النَّجۡمِ

Sebelumnya52. At-Tur (Bukit Tursina) الطور Sesudahnya54. Al-Qamar (Bulan) القمر

Berita Lainnya